Kau meninggalkan Dia untuk dia

Segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah itu ada alasannya. Allah sangat sayang kepada kita sehingga "apapun" yang menurut-Nya buruk untuk makhluk-Nya (manusia) maka Dia akan melarang kita untuk mendekatinya apalagi mencobanya. Jika masih ada yang bertanya mengapa Allah menciptakan sesuatu yang "haram" itu jika sudah terbukti keburukannya, maka jawabannya adalah karena manusia diciptakan untuk menjadi seseorang yang berakal, maka dia akan memikirkan segala resiko dengan apa yang menjadi pilihannya.

Namun, jika kita membicarakan tentang cinta dan sayang, apalagi cinta dan sayang terhadap lawan jenis... apakah itu haram?

Allah memang menciptakan kita rasa cinta dan rasa sayang untuk seseorang, namun kita hanya boleh mengungkapkannya kepada muhrim kita. Apabila kita memiliki perasaan kepada seseorang yang bukan muhrim kita,cukup kamu dan Allah saja yang tahu akan hal itu. Namun jika kita mencintai dan menyayangi seseorang yang bukan muhrim kita, lalu mengungkapkannya bahkan sampai berpacaran, sudah tentu itu hukumnya haram.

Mengapa pacaran bisa dibilang haram?

Sudah disinggung sebelumnya, bahwa Allah mengharamkan segala sesuatu jika "sesuatu" itu banyak kerugiannya. Begitu juga dengan pacaran. Pacaran itu haram karena banyak kerugiannya.

Berdasarkan hal diatas, sudah jelas kan bahwa Allah sangat sayang kepada kita sehingga telah mengharamkan pacaran?

Namun, mengapa kita masih terus berusaha untuk meninggalkan Dia (yang benar-benar sayang pada kita) untuk dia (yang belum tentu jodoh kita)?

Hidup dalam kebingungan

Tidak semua orang tidak menyukai blog yang berisikan tentang kisah hidup pemilik blog itu sendiri dan lebih menyukai blog yang berisikan tentang hal di luar kisah hidup mereka (misalnya pelajaran sekolah).

Begitu juga sebaliknya.

Boleh-boleh saja orang yang lebih menyukai blog mereka berisikan materi pelajaran sekolah bahkan hingga seluruh latihan di buku paket pelajaran dipublished  dalam blog mereka mengatakan, bahwa blog yang berisikan tentang kisah hidup seseorang itu merupakan blog curhat, lebay hingga lebay. Saya sebagai salah satu pengguna blog yang mengisikan blog saya dengan kisah hidup saya mau tidak mau harus menerima pendapat tersebut dan jangan diambil pusing.

Namun, bagi seseorang yang sulit untuk berkomunikasi secara langsung, blog itu bisa membuat orang itu menjadi lebih baik. Blog bisa menjadi teman, sahabat, keluarga bagi mereka yang sangat sulit membagi kisah hidup mereka kepada orang-orang yang disekitarnya.
Karena tidak semua orang bisa membagi cerita hidupnya kepada orang-orang yang berada disekitar mereka baik itu teman di lingkungan rumah, sekolah, sahabat bahkan keluarga kandung mereka sendiri.
Bagi mereka, blog adalah media yang sangat berarti bagi mereka selain buku, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk saling memghormati dengan segala perbedaan ini.

Kalian boleh saja berpendapat seperti itu bahkan menyampaikan pendapat anda secara langsung kepada orang yang bersangkutan.

Namun, sebelum anda menyampaikan pendapat anda tersebut, anda harus berpikir ulang, apakah ketika dalam pemyampaian pendapat tersebut orang yang bersangkutan tidak akan merasa tersinggung atau bahkan mereka sangat tersinggung.

Jangan menyerah

Ketika mendengarkan lagu jangan menyerah dari D'Masiv, Saya teringat akan sesuatu.

Ya.

Saya ingat ketika saya berada di rumah sakit untuk check up skoliosis saya. Tidak sedikit dari anak-anak kecil bahkan sampai kakek-kakek dan nenek-nenek berada di gedung yang sama dengan saya namun dalam kondisi yang berbeda dari saya.

Mereka (Anak-anak kecil hingga para kakek dan para nenek) jika boleh saya katakan, kondisi mereka tidak lebih baik dari kondisi saya, namun semangat mereka untuk sembuh masih terlihat sangat jelas. Saya sedih mengapa saya yang hanya divonis skoliosis oleh dokter harus berputus asa, sedangkan di luar sana banyak sekali penyakit-penyakit yang lebih berat dari skoliosis dan mereka tidak berputus asa.

Saya malu.

Saya menyesal.

Selama ini banyak orang yang kondisinya lebih buruk dari saya. Tapi mengapa saya tidak merasakannya. Mengapa selama ini saya tidak bersyukur bahwa saya hanya menderita skoliosis. Saya terlalu sering melihat ke atas hingga lupa untuk melihat ke bawah.

Maafkan saya Ya Allah... karena saya sering mengeluh karena kondisi ini
Maafkan saya Ya Allah... karena saya tidak pernah bersyukur dengan adanya skoliosis ini
Maafkan saya Ya Allah... karena saya sangat jarang untuk berusaha sembuh dari skoliosis ini

Ya Allah... berikan saya semangat seperti mereka untuk tetap bisa mengejar cita-cita saya dan sembuh dari skoliosis

Untuk kalian, teman-temanku...
Jangan pernah menyerah mengejar cita-citamu
Jangan pernah berputus asa karena kondisimu sekarang
Karena hidup itu Allah yang menentukan, bukan kita.

Love,

Shofwah Siswandi

Ketika hujan datang

Ketika hujan datang ke bumi,
semua orang bersuka cita

Warga sumatera, jawa, kalimantan bahkan papua bersuka cita karena asap yang ada di langit mereka akan segera menghilang

Para petani yang telah menangis sekian bulan akhirnya tersenyum bahagia
ketika hujan datang ke ladang mereka

Semua orang berbahagia, semua orang bersuka cita

Hilang semua kesedihan yang melanda negeri kita ini

Tak lupa, hilang semua rasa cinta ini untukmu

Namun apakah rasa cinta untukmu ini akan hilang untuk seterusnya atau hanya ketika hujan datang?

Keikhlasan dalam cinta

Untuk apa kau mencintai seseorang
Jika seseorang itu membuatmu sakit
Untuk apa kau mencintai dia
Jika dia tak bisa mencintaimu kembali

Kau tak usah berkecil hati
Kadang ada saatnya usaha dan rencana yang telah kita rancangkan tak mendapatkan hasil yang diharapkan
Itu semua bukan berarti Tuhan mengkhianatimu tentang arti cinta
Tapi Dia ingin menunjukkanmu makna cinta yang sebenarnya
Bahwa cinta yang tulus itu tak seharusnya memiliki secara lahir
Bahwa cinta yang kau miliki itu tak seharusnya kau umbarkan kepada orang lain
Karena cinta yang indah nan tulus itu dapat kita rasakan kenyamanannya dengan menjaganya, melindunginya, dan merahasiakannya kepada siapapun kecuali kau, dia, dan Sang Pencipta

Skoliosis ... untuk orang yang spesial

Skoliosis hanya untuk orang spesial, mengapa saya bisa mengatakan seperti itu? Karena, tidak semua orang ditakdirkan untuk memiliki kelainan skoliosis. Memang saat kita mengetahui untuk pertama kalinya ketika kita divonis memiliki skoliosis tentu sangatlah sedih bahkan tidak mau menerima kenyataan yang sesungguhnya. Namun dengan seiringnya waktu, kita sadar bahwa kita tidak boleh terus menerus bersedih bahkan berputus asa karena skoliosis, kita adalah makhluk Tuhan yang spesial sehingga Tuhan tanpa ragu mendatangkan skoliosis kepada kita. Tapi, jangan disalah artikan karena Tuhan menganggap kita adalah orang yang spesial, sehingga kita bermalas-malasan untuk menyembuhkan skoliosis ini...

Kalian boleh saja mengatakan mengapa tidak orang lain saja yang terkena skoliosis itu, mengapa harus kita yang terkena skoliosis mengapa Tuhan sejahat itu kepada kita.

Segala sesuatu yang terjadi kepada kita pasti akan ada hikmahnya. Entah kalian sudah merasakannya sekarang atau belum, namun suatu saat nanti kalian pasti akan tahu apa itu hikmahnya.

Biarkan Kamu hidup bahkan bersahabat dengan skoliosis, tetapi persahabatanmu dengan skoliosismu itu cukup untuk beberapa waktu saja. Mungkin kalian sering mendengar kalimat "Sekali skoliosis, selamanya skoliosis." Nah, sungguh Aku tidak menyukai kalimat itu bahkan yang membuat kalimat itu dokter sekalipun. Alasan saya menentang keras kalimat itu karena yang menentukan takdir kita apakah selamanya skoliosis atau tidak adalah Tuhan. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dan Saya yakin, Tuhan sangatlah mudah untuk menyembuhkan kita dari skoliosis ini tapi dengan syarat apakah kita sudah bersungguh-sungguh berikhtiar hingga berdoa?

Kalimat "Sekali skoliosis, selamanya skoliosis" juga menurut Saya membuat orang-orang yang menderita skoliosis menjadi semakin down. Karena bisa saja mereka percaya begitu saja dan menganggap segala usaha yang telah mereka lakukan untuk menyembuhkan dirinya dari skoliosis hanyalah sia-sia. Sehingga mereka berputus asa dengan keyakinan bahwa sekali skoliosis, selamanya skoliosis.

Saya hanya ingin menyemangati kalian semua yang terkena skoliosis. Kita boleh untuk bersedih karena skoliosis, tapi janganlah kalian bersedih berlebihan. Jalani saja hidup kita ini dengan apa adanya, dengan kenyataan bahwa kita tidak boleh melakukan aktivitas yang sama dengan orang-orang yang memiliki tulang belakang yang lurus, karena kita tentu tidaklah sama secara fisik. Biarkan itu menjadi kelemahanmu. Namun, buktikan bahwa kau memiliki kelebihan yang orang-orang normal tidak memiliki kelebihan itu. Janganlah menyerah, janganlah berputus asa. Perjalanan hidup ini masihlah panjang. Jangan lupa berusaha, janganlah lupa untuk berdoa. Tuhan tidak mungkin tuli, Tuhan tidak mungkin tidur. Mungkin sekarang Tuhan tidak mengabulkan permintaanmu, Namun suatu saat nanti Tuhan pasti akan mengabulkan permintaanmu itu di waktu yang menurut-Nya tepat. Tetap semangat!

Love,

Shofwah Siswandi, penderita skoliosis.

Cerpen : Kau Tidak Usah Malu Untuk ... Menulisnya

Aku tahu seperti apa keadaanku yang sebenarnya. Orang-orang seketika terbelalak ketika melihatku berjalan melewati mereka. Semakin Aku pergi menjauh, semakin banyak orang yang saling berbisik. Seakan-akan mereka telah melihat Si Buruk Rupa. Hingga akhirnya Aku dipanggil oleh seseorang yang bernama Gina. Gina adalah teman sebayaku.
"Hey Shofwah! Tunggu sebentar."
"Ada apa, Gin?"
"Kamu masih belum mengerti juga, Kamu tahu tidak mengapa ketika kamu melewati orang-orang itu mereka saling berbisik seperti segerombolan burung yang sedang melihat ikan di pelabuhan?"
Secara spontan Aku menjawab tidak dan Gina mengatakan alasan orang-orang membicarakanku di belakang karena Aku terlihat berbeda di mata mereka.

Sedih rasanya ketika harus mengingat kejadian itu lagi, Kejadian yang tak pernah ku perkirakan akan terjadi seperti ini. Tak pernah terpikirkan sebelumnya olehku kalau Aku divonis oleh dokter menderita kelainan tulang belakang dan Aku harus memakai alat penyangga yang bernama brace. Mungkin karena inilah yang membuatku tak punya teman seorangpun.

Karena Aku merasa tidak sembuh juga, Aku mulai bertanya kepada Mama.
"Mama, Kenapa sih Shofwah tidak sembuh juga dari kelainan ini?"
"Sabar saja Shofwah, Kamu pasti akan sembuh."
"Tapi Ma, gara-gara ini Shofwah tidak mempunyai teman seorangpun. Shofwah capek harus menjadi orang yang berbeda dari yang lain!"
Mendengar Aku berbicara kepada Mama seperti itu, Akhirnya Mama memarahiku. Mama menampar keras pipi kananku hingga merahlah pipi kananku ini. Aku yang tida mau terus menerus diam seperti patung di hadapan Mama, pergi ke kamarku yang terletak di lantai tiga.
Sembari menangis kesakitan, Aku menulis segala keluh kesahku di dalam sebuah buku kesayanganku.

"Ya Allah bolehkah Aku menulis tentang semua keluh kesahku di dunia yang fana ini dengan meneteskan air mata yang berartikan 'Aku menyerah' ; 'Aku lelah' ; 'Aku tidak bisa melanjutkannya'.
Apakah Aku boleh bersedih dengan alasan Aku sudah terlalu capek untuk melanjutkannya?
Ya Allah sesungguhnya Aku sangat memahami betapa lemahnya badanku ini.
Ketika Aku bayi, Aku sungguhlah kecil dibanding bayi-bayi lain pada saat itu.
Seiringnya waktu, Aku tumbuh dengan mengidap skoliosis pada saat kelas 4 SD.
Bahkan sampai saat ini, Aku masih mengidap skoliosis itu.
Banyak sekali aturan yang harus Aku patuhi sebagai penderita skoliosis ini. Tapi sayangnya, orang-orang yang memiliki badan normal terlalu membedakan Aku. Mereka tidak mau sama sekali berteman denganku karena Aku berbeda dari yang lainnya.
Seandainya saja mereka mau berteman denganku ..."

Itulah tulisanku, tulisan yang akan membuat kehidupanku berubah nantinya.

Keesokan harinya ketika Aku tiba di sekolah, tiba-tiba saja banyak orang yang berkumpul di depan mading koridor utama. Ketika Aku menghampiri mading itu, tiba-tiba saja semua orang yang asalnya memandang tulisan di mading itu memalingkan pandangannya kepadaku seraya tersenyum. Aneh memang mengapa orang-orang seperti ini. Akhirnya Aku tersadar juga bahwa di mading itu terdapat tulisanku yang ku tulis semalam. Bagaimana bisa tulisan yang kubuat semalam sudah tersebar luas di lingkungan sekolah pagi-pagi ini? Tanpa ada raasa ragu, Aku mencabut kertas tulisanku yang menempel di mading itu lalu pulang ke rumah untuk menanyakan tentang hal itu kepada Mama.
"Mama... Mama di mana? Shofwah ingin bicara."
"Mama di taman, Shofwah."
Akupun langsung menuju taman sambil membawa kertas itu.
"Mama, Apakah Mama yang menyebarluaskan tulisan Shofwah yang dibuat semalam?"
"Iya, setalah Mama baca tulisan itu, isinya bagusj juga jadi Mama sebarluaskan. Memang kenapa?"
"Saat Aku datang ke sekolah, semua orang berkumpul dan tersenyum kepadaku."
"Ya bagus dong, berarti mereka sudah menerimamu menjadi teman mereka. Sekarang ayo ke sekolah lagi!"
Akupun kembali ke sekolah. Setibanya di sekolah, Aku disambut oleh orang-orang bahkan ada seorang perempuan cantik yang menghampiriku.
"Hai perkenalkan namaku Nickyta, Aku murid baru di sekolah ini. Setelah Aku baca tulisan kamu, Kamu mau tidak menjadi sahabat Aku?"
Tanpa pikir panjang, Aku langsung katakan'Iya', Kini Aku bersama Nickyta menjadi sahabat baik.

1 September 2015
 
Shofwah Siswandi Blog Design by Ipietoon